Rabu, 05 November 2014

DESAIN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

DESAIN KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Perencanaan Pembelajaran Administrasi Perkantoran






DISUSUN OLEH :
1.      RIA SEPTIANI                      12402241003
2.      LIA YULIA                            12402241004
3.      IRMA WIDYASTUTI           12402241006
4.      AZALIA HARUMI   12402241029
5.      NUR ARIFAH M                  12402241039



PRODI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang
Pendidikan menjadi hal yang utama dan pertama dalam meningkatkan pengatahuan anak. Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang membuat anak menjadi pandai dan dewasa sehingga dapat mengikuti pekembangan zaman. Proses pendidikan harus diatur sedemikian rupa dalam rangka mewujudnya anak didik yang pandai dan dewasa tersebut. Pendidikan akan berlangsung dengan baik apabila dalam proses belajar mengajarnya dipersiapkan terlebih dahulu. Beberapa hal disiapkan oleh pendidik agar proses belajar mengajar tersebut dengan tujuan agar berjalan dengan lancar dan tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya dapat tercapai.
Sebagai mahasiswa calon pendidik tentunya aktivitas-aktivitasnya tidak dapat dilepaskan dengan proses pembelajaran sehingga harus mengetahui tentang proses pembelajaran tersebut. Proses pembelajaran merupakan proses yang sistematis dimana setiap komponennya sangat menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Proses pembelajaran juga dikatakan sebagai suatu sistem dimana proses belajar mengajar saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik, maka perlu adanya dpersiapan komponen-komponen pembelajaran.
Kegiatan menyiapkan komponen pembelajaran atau perencanaan desain ini diharapkan dapat mempermudah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan disertai dengan berbagai langkah antipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi. Oleh karena itu penyusunan makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa calon pendidik untuk memahami komponen pembelajaran terutama dalam kompeensi pembelajaran.


B.       RUMUSAN MASALAH
1.      Apa Pengertian Kompetensi Pembelajaran?
2.      Apa saja Karakteristik Kompetensi Pembelajaran?
3.      Apa saja Unsur atau Elemen yang Terkandung dalam Konsep Kompetensi
4.      Apa Tujuan Pembelajaran?
5.      Bagaimana Indikator Pembelajaran yang Baik?
6.      Bagaimana Cara Mendesain Kompetensi Pembelajaran?

C.       TUJUAN
1.      Untuk mengerti dan memahami pengertian kompetensi pembelajaran.
2.      Untuk mengetahui karakteristik kompetensi pembelajaran
3.      Untuk mengetahui tentang unsur atau elemen yang terkandung dalam konsep konpetensi.
4.      Untuk mengetahui tujuan pembelajaran
5.      Untuk mengetahui dan memahami tentang indikator pembelajaran yang baik.
6.      Untuk memahami tetang cara mendesain kompetensi pembelajaran yang baik.



BAB II
PEMBAHASAN

A.       Pengertian Kompetensi Pembelajaran
Pengertian kompetensi berdasarkan definisi Mendiknas (SK.04/U/2002), bahwa kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Pengertian dari Mendiknas ini mengandung tiga hal pokok yang menjadi potensi dalam kompetensi. Ketiga hal tersebut yaitu akal berpikir (mental) yang berupa seperangkat tindakan cerdas, potensi perasaan (emosi) berupa rasa penuh tanggung jawab, dan potensi untuk melaksanakan tugas-tugas.
Menurut R.M. Guion dalam Spencer and Spencer mendefinisikan kemampuan atau kompetensi sebagai karakteristik yang menonjol bagi seseorang dan mengindikasikan cara-cara berperilaku atau berpikir, dalam segala situasi dan berlangsung terus dalam periode waktu yang lama. Dari pendapat tersebut dapat dipahami bahwa kemampuan adalah merujuk pada kinerja seseorang dalam suatu pekerjaan yang bisa dilihat dari pikiran, sikap, dan perilakunya.
Mereka juga mengkatagorikan kompetensi ke dalam dua bagian, yaitu Threshold Competences dan Differentianting Competence. Threshold Competences adalah karakteristik esensial (biasanya pengetahuan atau keterampilan dasar, seperti kemampuan membaca) yang seseorang butuhkan untuk menjadi efektif dalam suatu pekerjaan, tetapi bukan untuk membedakan pelaku superior dari yang rata-rata. Contoh, pengetahuan pedagang tentang produk atau kemampuan mengisi faktur. Differentiating Competences membedakan pelaku yang superior dari yang biasanya. Contoh orientasi prestasi yang diekspresikan dalam tujuan seseorang adalah lebih tinggi dari yang dikehendaki oleh organisasi.
Dalam proses belajar mengajar, keberhasilan kompetensi peserta didik dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai sebagai wujud belajar. Dengan adanya desain kompetensi pembelajaran, penilaian pembelajaran yang berdasarkan kompetensi dapat dilakukan secara objektif berdasarkan hasil kerja dengan bukti penguasaan peserta didik terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap.

B.       Karakteristik Kompetensi Pembelajaran
Menurut Spencer and Spencer, kompetensi terdiri dari 5 karakteristik yaitu:
1.      Motives
Hal ini dimaksudkan bahwa seseorang secara konsisten berfikir sehingga ia melakukan tindakan. Misalnya seseorang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan-tujuan yang memberikan tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggungjawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan semacam umpan balik untuk memperbaiki diri. Jadi kompetensi pembelajaran yang baik adalah kompetensi yang dapat memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga menghasilkan prestasi yang baik dan dapat memberikan tantangan untuk menjadi lebih baik.
2.      Traits
Traits adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespon. Kompetensi pembelajaran membuat peserta didik memiliki watak dimana watak tersebut dijadikan patokan dalam berperilaku sehingga kompetensi pembelajaran harus membuat peserta didik yang berwatak baik.
3.      Self concept
Self concept adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai tersebut diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui nilai yang dimiliki seseorang dan apa yang menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Jadi kompetensi pembelajaran memuat penilaian peserta didik baik dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya.
4.      Knowledge
Knowledge diartikan sebagai informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu. Pengetahuan merupakan kompetensi yang sangat kompleks. Jadi kompetensi pembelajaran memuat pengetahuan yang akan diberikan kepada peserta didik.
5.      Skills
Skills adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun mental. Dalam kompetensi pembelajaran harus diketahui dengan jelas kemampuan apa yang akan didapatkan peserta didik.

C.       Unsur atau Elemen yang Terkandung dalam Konsep Kompetensi
1.      Pengetahuan (knowlegde), yaitu kesadaran dibidang kognitif. Misalnya seorang guru mengetahui cara melaksankan kegiatan identifikasi, penyuluhan, dan proses pembelajaran terhadap warga belajar.
2.      Pengertian (understanding), yaitu kedalaman kognitif dan efektif yang dimiliki siswa. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan kegiatan harus memiliki pemahaman yang baik tentagn keadaan dan kondisi warga belajar di lapangan, sehingga dapat melaksanakan program kegiatan secara baik dan efektif.
3.      Keterampilan (skill), yaitu kemampuan individu untuk melakukan suatu tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya, kemampuan yang dimiliki oleh guru untuk menyusun alat peraga pendidikan secara sederhana.
4.      Nilai (value), yaitu suatu norma yang telah diyakini atau secara psikologis telah menyatu dalam diri individu.
5.      Minat (interest), yaitu keadaan yang mendasari motovasi individu, keinginan yang berkelanjutan, dan orientasi psikologis. Misalnya, guru yang baik selalu tertarik kepada warga belajar dalam hal membina, dan memotivasi mereka supaya dapat belajar sebagaimana yang diharapkan.

D.       Tujuan Pembelajaran
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp (1977) dan David E Kapel (1981) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran merupakan suatu pernyataan yang spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington (1984) bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai hasil belajar. Sementara itu Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu diskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran.
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi semuanya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa tujuan pembelajaran adalah:
1.      Tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.      Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
3.      Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan mengajarnya secara lebih mandiri.
4.      Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar.
5.      Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.
6.      Memudahkan guru mengadakan penilaian.

E.        Indikator Pembelajaran
Indikator merupakan rumusan kompetensi yang lebih spesifik yang menunjukan ciri-ciri penguasaan suatu kompetensi dasar atau sub kompetensi. Sebuah kompetensi dasar memiliki beberapa bukti atau tanda penguasaan. Menurut E. Mulyasa, indikator merupakan penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Idikator juga dikembangkan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan potensi daerah dan peserta didik dan juga dirumuskan dalam rapat kerja operasional yang dapat diukur dan diobservasi sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam penyusunan alat penilaian.
Sedangkan menurut Darwin Syah indikator pembelajaran adalah karakteristik, ciri-ciri, tanda-tanda perbuatan atau respon yang dilakukan siswa, untuk menunjukkan bahwa siswa memiliki kompetensi dasar tertentu. Jadi indikator adalah kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran dan juga dijadikan tolak ukur sejauh mana penguasaan siswa terhadap suatu pokok bahasan atau mata pelajaran tertentu.
Adapun dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangakan beberapa hal sebagai berikut:
1.      Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam kompetensi dasar.
2.      Karakteristik mata pelajaran,  peserta didik dan sekolah .
3.      Potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan lingkungan atau daerah.
Dalam merumuskan indikator perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
1.      Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi 3 indikator.
2.      Keseluruhan indikator memenuhi tuntutan kompetensi yang tertuang dalam kata kerja yang digunakan dalam SK dan KD. Indikator harus mencapai tingkat kompetensi minimal KD dan dapat dikembangkan melebihi kompetensi minimal sesuai dengan potensi dan kebutuhan peserta didik.
3.      Indikator yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kompetensi.
4.      Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencangkurp 2 aspek, yaitu tingkat kompetensi dan materi pembelajaran.
5.      Indikator harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran, sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai.
6.      Rumusan indikator dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator penilaian yang mencangkup ranah kognitif, afektif, dan atau psikomotorik.

F.        Cara Mendesain Kompetensi Pembelajaran
1)      Spesifikasi asumsi-asumsi atau preposisi yang mendasar.
2)      Mengidentifikasi kompetensi pembelajaran.
Penyusunan rencana pembelajaran perlu memperhatikan kompetensi pembelajaran. Kompetensi harus dijabatkan secara khusus yang telah divalidasikan serta di tes sejauhmana kontribusinya terhadap keberhasilan dan efektifitas belajar mengajar. Dalam mengidentifikasi kompetensi, dapat dilakukan dengan:
a)      Pendekatan analisis tugas untuk menentukan daftar kompetensi. Berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru yang kemudian dapat diketahui apakah peserta didiknya telah melakukan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang ditentukan atau belum.
b)      Pendekatan memusatkan perhatian pada kebutuhan-kebutuhan siswa disekolah. Langkah pertama pada langkah ini bertitik tolak pada ambisi, nilai-nilai dan pandangan siswa. Ketiga langkah tersebut menjadi landasan untuk mengidentifikasi kompetensi yang berasumsi bahwa terdapat hubungan yang erat antara persiapan guru dan hasil yang diinginkan siswa.
c)      Pendekatan berdasarkan asumsi kebutuhan masyarakat. Hal ini dilakukan dengan menspesipikasikan kebutuhan masyarakat terutama masyarakat sekolah maka selanjutnya disusun program pendidikan. Pendekatan ini berasumsi bahwa pengetahuan tetang masyarakat yang nyata dan penting dapat menjadi program sekola yang dituangkan dalam program pembelajaran. Kelemahan pendekatan ini ialah sangat sulit menemukan kebutuhan masyarakat yang tepat, tepat, dan lengkap karena kebutuhan masyrakat selalu berubah.

3)      Menggambarkan secara spesifik kompetensi-kompetensi
Dalam langkah ini kompetensi-kompetensi yang telah ditentukan diperkhusus dan dirumuskan menjadi eksplisit dan dapat diamati. Dipertimbangkan juga masalah target populasi dalam konteks pelaksanaannya, hambatan, waktu pelaksanaan dan pameter sumber.
4)      Menentukan tingkat-tingkat kriteria dan jenis assessment
Penentuan jenis-jenis penilaian yang digunakan dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian kompetensi.
5)      Pengelompokkan dan penyusunan tujuan pembelajaran
Pada langkah ke lima ini dilakukan penyusunan sesuai dengan urutan maksud-maksud intruksional.
6)      Desain strategi pembelajaran
7)      Mengorganisasikan sistem pengolahan
8)      Melaksanakan percobaan program
9)      Menilai desain pembelajaran
10)  Memperbaiki program
BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Pengertian kompetensi berdasarkan definisi Mendiknas (SK.04/U/2002), bahwa kompetensi merupakan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas dibidang tertentu. Adapun karakteristik kompetensi pembelajaran diantaranya:
1.      Motives,
2.      Traits,
3.      Self concept,
4.      Knowledge, dan
5.      Skills.
Unsur atau Elemen yang Terkandung dalam Konsep Kompetensi
1.       Pengetahuan (knowlegde),
2.       Pengertian (understanding),
3.       Keterampilan (skill),
4.       Nilai (value), dan
5.      Minat (interest).
Dalam kompetensi pembelajaran terdapat tujuan pembelajaran dan indikator pembelajaran . tujuan pembelajaran merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) tujuan pembelajaran merupakan hal-hal yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oelh siswa pada kondisi dan tingkat kemampuan tertentu. Sedangkan indikator pembelajaran menurut  E Mulyasa adalah penjabaran dari kompetensi dasar yang menunjukkan tanda-tanda perbuatan dan respon yang dilakukan atau ditampilkan oleh peserta didik. Kompetensi pembelajaran juga dapat didesain sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dikelas berjalan dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno, Hamzah. 2012. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif. Dan Efektif . Jakarta: PT Bumi Aksara.

Munthe, Bermawy. 2014. Desain Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.

Akhad Sudrajat. 2009. Tujuan Pembelajaran sebagai Komponen Penting dalam Pembelajaran diakses dari http://akhadsudrajat.wordpress.com  diunduh pada tanggal 10 Oktober 2014, pukul 13.00 WIB

Winur. 2009. Pengertian Kompetensi Indikator diakses dari http://d-winur.blogspot.com pada tanggal 10 Oktober 2014, pukul 13.10 WIB.

Mamam. 2013. Desain Kompetensi Pembelajaran diakses dari http://mamanpermatahati.blogspot.com pada tanggal 9 Oktober 2014, pukul 14.00 WIB

http://tirman.wordpress.comkuliah-ppap , diunduh pada tanggal 9 Oktober 2014, pukul 14.15 WIB



Tidak ada komentar:

Posting Komentar