SISTEM ANALISIS ADMINISTRASI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem yang
merupakan serangkaian bagian-bagian yang menyatu yang tidak dapat
dipisah-pisahkan karena saling berinteraksi dan berpengaruh. Kendaraan yang
merupakan salah satu contoh nyata dari suatu sistem terdiri dari bagian-bagian
yang menyatu. Bagian-bagian dalam kendaraan ini tidak dapat dipisah-pisahkan
karena ketika ada bagian-bagian tertentu yang tidak ada, maka kendaraan
tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal. Inilah yang dimaksudkan dengan
sistem yang mana terdiri dari bagian yang tidak dapat terpisahkan. Suatu sistem
juga mempunyai sifat dasar yang melekat pada sistem. Sifat-sifat inilah yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah sesuatu tersebut termasuk sistem
atau bukan. Selain sifat dasar, ada juga karakteristik atau ciri-ciri sistem
yang dapat dipelajari serta klarifikasi sistem.
Maka dari itu,
penting untuk mempelajari tentang konsep sistem dan karakteristik sistem. Hal
ini akan memberikan pengetahuan kepada kita. Diharapkan dengan adanya resume
ini maka dapat memberikan informasi tentang konsep sistem dan karakteristik
sistem.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari sistem?
2. Apa
saja tujuan dari sebuah sistem?
3. Sifat
dasar apa saja yang melekat pada sebuah sistem?
4. Bagaimana
karakteristik dari sebuah sistem?
5. Bagaimana
klasifikasi sistem?
C. Tujuan
1. Untuk
mengerti dan memahami pengertian sistem.
2. Untuk
mengetahui apa saja tujuan dari sebuah sistem.
3. Untuk
mengetahui dan memahami sifat dasar apa saja yang melekat pada sebuah sistem.
4. Untuk
mengerti dan memahami karakteristik dari sebuah sistem.
5. Untuk
mengetahui klasifikasi sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem
1. Menurut
Bahasa
Istilah sistem
berasal dari kata systema dalam
bahasa Yunani yang dalam bahasa Inggris berarti: whole compounded of several parts(keseluruhan yang terdiri dari
berbagai macam bagian). Dengan berlangsungnya waktu, istilah sistem telah
mendapatkan aneka macam arti yang berbeda-beda, guna menerangkan
fenomena-fenomena biologis, mekanis, dan keorganisasian.
2. Menurut
Para Ahli
Terdapat beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian sistem, diantaranya:
a. Menurut
Gordon B. Davis (1984) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
b. Menurut
Raymond Mcleod (2001) sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
c. Menurut
Suartini Bambang sistem adalah kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang
berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau
tujuan tertentu.
d. Menurut
J. Winardi (Winardi, 2002) “sebuah sistem adalah suatu konglomerasi
elemen-elemen atau bagian-bagian yang saling memengaruhi (kadang-kadang secara
positif, dan kadang-kadang secara negatif) dengan tujuan mencapai atau
menciptakan sasaran tertentu yang dikehendaki oleh sistem yang bersangkutan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan keseluruhan yang memiliki arti utuh, didalamnya dijumpai banyak komponen
yang saling berinteraksi, berpengaruh, bergantung, semuanya berproses secara
simultan kearah tercapainya tujuan tertentu. Di dalam setiap sistem, senantiasa
akan dijumpai adanya unsur masukan (input yang kadang-kadang dibagi dalam
kelompok input lingkungan = environmental
inputs dan input instrumental =
instrumental input), proses, masukan yang diubah wujudnya (transformasi
atau konversi) menjadi seuah keluaran atau output.
Ada
dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:
1. Pendekatan
yang menekankan pada prosedur
Dalam pendekatan prosedur, sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Prosedur itu sendiri adalah urutan-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
2. Pendekatan
yang menekankan pada elemen dan atau komponen sistem.
Dalam pendekatan elemen atau
komponen, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu (Cushing,
Davis, Murdick, Fuller, Ross, etc). Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan
lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.
B. Tujuan
Sistem
Suatu sistem
yang dibuat tentunya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Sistem dibuat untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Tujuan meliputi ruang
lingkup yang luas sedangkan sasaran meliputi ruang lingkup yang sempit yang
lebih dikenal pada sub sistemnya. Jadi perbedaan tujuan dan sistem terletak
pada ruang lingkupnya.
Ada tiga tujuan
utama yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Untuk
mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk
mendukung pengambulan keputusan manajemen
3. Untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi
bergantung pada kegiatan yang ditangani, misalnya dalam perbankan, online shop
dan lain sebagainya. Tiga kata kunci yang melekat pada setiap sistem, yaitu
sistem, elemen, dan tujuan/sasaran. Ketiga kata kunci tersebut dapat menjawab
pertanyaan apakah hal yang sedang dihadapi merupakan sebuah sistem atau bukan.
Contoh:
SISTEM
|
ELEMEN-ELEMEN
|
TUJUAN/SASARAN
|
Pendidikan
|
SDM,
SDA, sumber daya modal, piranti lunak, informasi, teknologi, dll
|
Menghasilkan
lulusan pendidikan yang bersangkutan, publikasi.
|
Manusia
|
Organ-organ
dalam tubuh manusis seperti jantung, paru-paru, urat syaraf, dll
|
Mempertahankan
hidup manusia
|
Perusahaan
|
Enam
M dari G.R. Terry
Men
- sumber daya manusia
Money
– uang
Machines
– mesin
Methods
– metode
Markets
– pasar
Materials
– bahan-bahan
|
Menghasilkan
barang dan/atau jasa
|
Syarat-syarat
sistem, yaitu:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaika suatu tujuan.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
C. SIFAT
DASAR SISTEM
Dari uraian yang telah disajikan, telah
diketahui bahwa ada sifat dasar tertentu yang mencirikan suatu sistem sebagai
sebuah entitas. Sifat-sifat tersebut melekat secara umum pada semua sistem yang
ada. Sifat-sifat dalam sistem itu penting untuk dijadikan landasan dalam
memahami bidang teori sistem yang sedang berkembang dpaat diterapkan terhadap
organisasi dan manajemen pada umumnya.
1. Perilaku
yang memiliki tujuan
Salah satu sifat
pokok semua sistem adalah orientasi objektifnya dan perilaku yang memiliki
tujuan. Pada umumnya, dapat dikatakan bahwa tujuan suatu sistem adalah
menciptakan nilai dengan jalan mengombinasi dan memanfaatkan sumber daya dengan
cara tertentu. Contohnya sebuah mobil dapat bergerak dengan menggunakan sumber
daya seperti bensin atau solar, minyak pelumas, air; manusia sumber daya yang
digunakan yaitu: pangan dan air, pangan, buku dll; organisasi bisnis
menggunakan sumber daya yaitu: manusia, alat-alat dan peralatan serta
bahan-bahan.
Nilai yang
diciptakan dengan bantuan sumber daya tersebut mencerminkan tujuan sistem yang
bersangkutan, contohnya manusia mempunyai tujuan sistem yang bersangkutan yaitu
hidup yang diperpanjang dan kesehatan yang lebih baik, keberanian dan kesiapan
fisik, mental, sumbangan untuk masyarakat dan pemuasan ego. Masing-masing
sistem memiliki tujuan berganda yang masing-masing mungkin memiliki prioritas
lebih tinggi dibanding dengan tujuan lain.
2. Pengertian
Wholism.
Hal
yang bersifat sentral bagi konsep wholism yaitu teori yang menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mendeterminasi merupakan keseluruhan yang tidak dapat di
urai adalah ide bahwa keseluruhan melebihi jumlah dari bagian-bagiannya. Ide
tersebut juga merupakan landasan sinergi, atau tindakan yang kombinasi. Contoh
untuk menjelaskan konsep wholism adalah seorang manusia melebihi suatu
kombinasi tulang, otot, saraf dan lain-lain. Kesimpulannya bahwa, sinergi yang
berkaitan dengan kemampuan bagian-bagian untuk mencapai suatu tujuan atau
sasaran umum bersama, untuk keseluruhan.
3. Soal
keterbukaan sistem.
interaksi
dengan lingkungan merupakan sebuah sifat dasar dari semua sistem terbuka.
Sistem riil, sebagai sistem terbuka dijpengaruhi oleh lingkungan, tetap juga
memengaruhi lingkungan. Lingkungan merupakan sumber penyuplai sumber daya yang
digunakan oleh sistem terbuka dan sebagai pemakai nilai yang diciptakan oleh
sistem tersebut. Sistem terbuka juga menunjukkan ciri yang disebut equifinality
yang berarti bahwa suatu keadaan sistem tertentu dapap dicapai dari berbagai
macam kondisi awal yang berbeda dan sebaliknya.
4. Persoalan
transformasi.
Suatu
sistem menciptakan nilai melalui jalan memanfaatkan dan mengenversi atau
mentransformasi sumber daya menjadi output guna merealisasi tujuan-tujuannya.
Contoh manusia mengonversi bahan pangan menjadi energi kemudian sumber energi
menjadi gerakan fisik dan kegiatan mental. Kegiatan fisik dan mental tersebut menjadi
kebutuhan suatu organisasi, masyarakat atau pemuas ego.
5. Persoalan
antar keterkaitan
Konsep
antar keterkaitan berhubungan dengan interaksi internal dan intedependensi
berbagai bagian dari suatu sistem, beserta interaksi sistem yang bersangkutan
dengan lingkungan. Pemmbagian tingkatan secara tradisional memusatkan perhatian
pada antar keterkaitan sistem vertikal daari bearbagai bagian suatu organisasi,
sedangkan sifat transformasi input-output memusatkan perhatian pada
antarketerkaitan horozontal dari berbagai kesatuan fungsional yang ada.
6. Persoalan
Mekanisme Pengawasan
Mengingat
terbuka sifat suatu sistem dan keterkaitan antar bagian-bagianya, setiap sistem
harus responsif terhadap lingkungan dan kemudahan internalnya. Setiap sistem
harus dapat mengatur dirinya sendiri sewaktu berkembang melalui siklus
kehidupan. Kebanyakan sistem nyata menunjukan lingkaran tertutup (close loop)
yang memungkinkan mereka bertahan dan mengatur mereka diri sendiri.
Contoh:
Organisasi
bisnis melakukan bisnis melakukan permintaan bahan-bahan yang mekanisme
kontrolnya bagian pembelian, produksi dan manajemen puncak.
D. Karakteristik
Sistem
Sistem juga
mempunyai karakteristik atau ciri-ciri, yaitu:
1. Komponen
sistem (componens).
Sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan
sistem (boundary).
Merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai sebuah satu kesatuan.
3. Lingkungan
luar sistem (Environment).
Yaitu yang berupa bentuk apapun
yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi ooperasi sistem. Lingkungan
luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan makan
lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar
tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung
siste (Interface).
Yaitu sebagai media yang
menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sitem lain. Keluaran
sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
5. Masukan
sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke
dalam siste, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal
(signal input). Contoh dalam unit komputer, program adalah maintance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang akan
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran
sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah
dan diklarifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan
bagi sub sistem yag lain. Contoh sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran
adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
hal-hal yang merupakan input bagi sub sistem ini.
7. Pengolah
sistem (proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan
menjadi keluaran. Contoh sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi
menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran
sistem (Objektive)
Suatu sistem yang harus mempunyai
tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunaya.
Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang
telah direncanakan sebelumnya.
9. Mekanisme
pengendalian dan umpan balik.
Mekanisme pengendalian (control
mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang mencuplik
keluaran.
Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur
sistem agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Pada sistem informasi, umpan
balik dapat diperoleh dari setiap pemakai.
a. Program
yang salah diperbaiki
b. Program
disesuaikan dengan keluaran yang dikehendaki.
Menurut
MCLeod tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi
susnan dasarnya sama.
E.
Klasifikasi Sistem.
Sistem mempunyai
sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.
Oleh karenanya, sistem dapat diklarifikasikan dari berbagai sudut pandang:
1. Sistem
abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak yaitu sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusuhan.
Sistem fisik yaitu sistem yang ada
secara fisik. Contohnya sistem komputer, sitem produksi, sistem penjualan, dan
lain-lain.
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah yaitu sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya yaitu pemutaran
bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim.
Sistem buatan manusia yaitu sistem
yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Human
Machine System. Contohnya sistem informasi berbasis komputer, kerena penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistik.
Sistem deterministik yaitu sistem
yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya sistem
pemrograman dalam komputer, karena berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan.
Sistem probabilistik yaitu sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintah.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka yaitu yang berhubungan
dan dipengaruhi oleh lingkungna luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
Sistem tertutup yaitu sistem yang
tidak berhubungan dan tidak diperngaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak lain dan hanya
memberikan respon yang terbatas pada titik tertentu saja. Contohnya sistem
robotic, sistem arloji, ATM system, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem merupakan
keseluruhan yang memiliki arti utuh, didalamnya dijumpai banyak komponen yang
saling berinteraksi, berpengaruh, bergantung, semuanya berproses secara
simultan kearah tercapainya tujuan tertentu. Sistem memiliki tiga tujuan utama
yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Untuk
mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk
mendukung pengambulan keputusan manajemen
3. Untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan
Adapun
Syarat-syarat sistem, yaitu:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaika suatu tujuan.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
Dalam sistem terdapat sifat dasar
yang melekat, diantaranya:
1. Perilaku
yang memiliki tujuan
2. Pengertian
wholism
3. Soal
keterbukaan sistem
4. Persoalan
transformasi
5. Persoalan
antarketerkaitan
6. Persoalan
mekanisme pengawasan
Sedangkan karakter dari sebuah
sistem, yaitu:
1. Komponen
sistem (componens).
2. Batasan
sistem (boundary).
3. Lingkungan
luar sistem (environment).
4. Penghubung
sistem (Interface).
5. Masukan
sistem (Input)
6. Keluaran
sistem (Output)
7. Pengolah
sistem (proses)
8. Sasaran
sistem (Objektive)
9. Mekanisme
pengendalian dan umpan balik.
Sistem
dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kategori, diantaranya:
1. Sistem
abstrak dan sistem fisik
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistik.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
J Winardi. 2002. Pemikiran
Sistematik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Agus Sauza. 2012. Konsep dan Karakteristik Sistem Informasi diakses dari http://agussauza.blogspot.com
pada tanggal 11 Oktober 2014.
Muhammad fairuzabadi.2010. Konsep Dasar Sistem diakses dari http://fairuzelsaid.wordpress.com pada tanggal 11 Oktober 2014
Prakosotian. 2012. Konsep Sistem sub Sistem diakses dari http://fairuzelsaid.wordpress.com
pada tanggal 11 Oktober 2014
Sulistya Ika P., S.Kom. 2000. Modul Analisis Sistem diakses dari http://kuliah.dinus.ac.id
pada tanggal 11 Oktober 2014 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem yang
merupakan serangkaian bagian-bagian yang menyatu yang tidak dapat
dipisah-pisahkan karena saling berinteraksi dan berpengaruh. Kendaraan yang
merupakan salah satu contoh nyata dari suatu sistem terdiri dari bagian-bagian
yang menyatu. Bagian-bagian dalam kendaraan ini tidak dapat dipisah-pisahkan
karena ketika ada bagian-bagian tertentu yang tidak ada, maka kendaraan
tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal. Inilah yang dimaksudkan dengan
sistem yang mana terdiri dari bagian yang tidak dapat terpisahkan. Suatu sistem
juga mempunyai sifat dasar yang melekat pada sistem. Sifat-sifat inilah yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah sesuatu tersebut termasuk sistem
atau bukan. Selain sifat dasar, ada juga karakteristik atau ciri-ciri sistem
yang dapat dipelajari serta klarifikasi sistem.
Maka dari itu,
penting untuk mempelajari tentang konsep sistem dan karakteristik sistem. Hal
ini akan memberikan pengetahuan kepada kita. Diharapkan dengan adanya resume
ini maka dapat memberikan informasi tentang konsep sistem dan karakteristik
sistem.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari sistem?
2. Apa
saja tujuan dari sebuah sistem?
3. Sifat
dasar apa saja yang melekat pada sebuah sistem?
4. Bagaimana
karakteristik dari sebuah sistem?
5. Bagaimana
klasifikasi sistem?
C. Tujuan
1. Untuk
mengerti dan memahami pengertian sistem.
2. Untuk
mengetahui apa saja tujuan dari sebuah sistem.
3. Untuk
mengetahui dan memahami sifat dasar apa saja yang melekat pada sebuah sistem.
4. Untuk
mengerti dan memahami karakteristik dari sebuah sistem.
5. Untuk
mengetahui klasifikasi sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem
1. Menurut
Bahasa
Istilah sistem
berasal dari kata systema dalam
bahasa Yunani yang dalam bahasa Inggris berarti: whole compounded of several parts(keseluruhan yang terdiri dari
berbagai macam bagian). Dengan berlangsungnya waktu, istilah sistem telah
mendapatkan aneka macam arti yang berbeda-beda, guna menerangkan
fenomena-fenomena biologis, mekanis, dan keorganisasian.
2. Menurut
Para Ahli
Terdapat beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian sistem, diantaranya:
a. Menurut
Gordon B. Davis (1984) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
b. Menurut
Raymond Mcleod (2001) sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
c. Menurut
Suartini Bambang sistem adalah kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang
berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau
tujuan tertentu.
d. Menurut
J. Winardi (Winardi, 2002) “sebuah sistem adalah suatu konglomerasi
elemen-elemen atau bagian-bagian yang saling memengaruhi (kadang-kadang secara
positif, dan kadang-kadang secara negatif) dengan tujuan mencapai atau
menciptakan sasaran tertentu yang dikehendaki oleh sistem yang bersangkutan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan keseluruhan yang memiliki arti utuh, didalamnya dijumpai banyak komponen
yang saling berinteraksi, berpengaruh, bergantung, semuanya berproses secara
simultan kearah tercapainya tujuan tertentu. Di dalam setiap sistem, senantiasa
akan dijumpai adanya unsur masukan (input yang kadang-kadang dibagi dalam
kelompok input lingkungan = environmental
inputs dan input instrumental =
instrumental input), proses, masukan yang diubah wujudnya (transformasi
atau konversi) menjadi seuah keluaran atau output.
Ada
dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:
1. Pendekatan
yang menekankan pada prosedur
Dalam pendekatan prosedur, sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Prosedur itu sendiri adalah urutan-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
2. Pendekatan
yang menekankan pada elemen dan atau komponen sistem.
Dalam pendekatan elemen atau
komponen, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu (Cushing,
Davis, Murdick, Fuller, Ross, etc). Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan
lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.
B. Tujuan
Sistem
Suatu sistem
yang dibuat tentunya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Sistem dibuat untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Tujuan meliputi ruang
lingkup yang luas sedangkan sasaran meliputi ruang lingkup yang sempit yang
lebih dikenal pada sub sistemnya. Jadi perbedaan tujuan dan sistem terletak
pada ruang lingkupnya.
Ada tiga tujuan
utama yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Untuk
mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk
mendukung pengambulan keputusan manajemen
3. Untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi
bergantung pada kegiatan yang ditangani, misalnya dalam perbankan, online shop
dan lain sebagainya. Tiga kata kunci yang melekat pada setiap sistem, yaitu
sistem, elemen, dan tujuan/sasaran. Ketiga kata kunci tersebut dapat menjawab
pertanyaan apakah hal yang sedang dihadapi merupakan sebuah sistem atau bukan.
Contoh:
SISTEM
|
ELEMEN-ELEMEN
|
TUJUAN/SASARAN
|
Pendidikan
|
SDM,
SDA, sumber daya modal, piranti lunak, informasi, teknologi, dll
|
Menghasilkan
lulusan pendidikan yang bersangkutan, publikasi.
|
Manusia
|
Organ-organ
dalam tubuh manusis seperti jantung, paru-paru, urat syaraf, dll
|
Mempertahankan
hidup manusia
|
Perusahaan
|
Enam
M dari G.R. Terry
Men
- sumber daya manusia
Money
– uang
Machines
– mesin
Methods
– metode
Markets
– pasar
Materials
– bahan-bahan
|
Menghasilkan
barang dan/atau jasa
|
Syarat-syarat
sistem, yaitu:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaika suatu tujuan.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
C. SIFAT
DASAR SISTEM
Dari uraian yang telah disajikan, telah
diketahui bahwa ada sifat dasar tertentu yang mencirikan suatu sistem sebagai
sebuah entitas. Sifat-sifat tersebut melekat secara umum pada semua sistem yang
ada. Sifat-sifat dalam sistem itu penting untuk dijadikan landasan dalam
memahami bidang teori sistem yang sedang berkembang dpaat diterapkan terhadap
organisasi dan manajemen pada umumnya.
1. Perilaku
yang memiliki tujuan
Salah satu sifat
pokok semua sistem adalah orientasi objektifnya dan perilaku yang memiliki
tujuan. Pada umumnya, dapat dikatakan bahwa tujuan suatu sistem adalah
menciptakan nilai dengan jalan mengombinasi dan memanfaatkan sumber daya dengan
cara tertentu. Contohnya sebuah mobil dapat bergerak dengan menggunakan sumber
daya seperti bensin atau solar, minyak pelumas, air; manusia sumber daya yang
digunakan yaitu: pangan dan air, pangan, buku dll; organisasi bisnis
menggunakan sumber daya yaitu: manusia, alat-alat dan peralatan serta
bahan-bahan.
Nilai yang
diciptakan dengan bantuan sumber daya tersebut mencerminkan tujuan sistem yang
bersangkutan, contohnya manusia mempunyai tujuan sistem yang bersangkutan yaitu
hidup yang diperpanjang dan kesehatan yang lebih baik, keberanian dan kesiapan
fisik, mental, sumbangan untuk masyarakat dan pemuasan ego. Masing-masing
sistem memiliki tujuan berganda yang masing-masing mungkin memiliki prioritas
lebih tinggi dibanding dengan tujuan lain.
2. Pengertian
Wholism.
Hal
yang bersifat sentral bagi konsep wholism yaitu teori yang menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mendeterminasi merupakan keseluruhan yang tidak dapat di
urai adalah ide bahwa keseluruhan melebihi jumlah dari bagian-bagiannya. Ide
tersebut juga merupakan landasan sinergi, atau tindakan yang kombinasi. Contoh
untuk menjelaskan konsep wholism adalah seorang manusia melebihi suatu
kombinasi tulang, otot, saraf dan lain-lain. Kesimpulannya bahwa, sinergi yang
berkaitan dengan kemampuan bagian-bagian untuk mencapai suatu tujuan atau
sasaran umum bersama, untuk keseluruhan.
3. Soal
keterbukaan sistem.
interaksi
dengan lingkungan merupakan sebuah sifat dasar dari semua sistem terbuka.
Sistem riil, sebagai sistem terbuka dijpengaruhi oleh lingkungan, tetap juga
memengaruhi lingkungan. Lingkungan merupakan sumber penyuplai sumber daya yang
digunakan oleh sistem terbuka dan sebagai pemakai nilai yang diciptakan oleh
sistem tersebut. Sistem terbuka juga menunjukkan ciri yang disebut equifinality
yang berarti bahwa suatu keadaan sistem tertentu dapap dicapai dari berbagai
macam kondisi awal yang berbeda dan sebaliknya.
4. Persoalan
transformasi.
Suatu
sistem menciptakan nilai melalui jalan memanfaatkan dan mengenversi atau
mentransformasi sumber daya menjadi output guna merealisasi tujuan-tujuannya.
Contoh manusia mengonversi bahan pangan menjadi energi kemudian sumber energi
menjadi gerakan fisik dan kegiatan mental. Kegiatan fisik dan mental tersebut menjadi
kebutuhan suatu organisasi, masyarakat atau pemuas ego.
5. Persoalan
antar keterkaitan
Konsep
antar keterkaitan berhubungan dengan interaksi internal dan intedependensi
berbagai bagian dari suatu sistem, beserta interaksi sistem yang bersangkutan
dengan lingkungan. Pemmbagian tingkatan secara tradisional memusatkan perhatian
pada antar keterkaitan sistem vertikal daari bearbagai bagian suatu organisasi,
sedangkan sifat transformasi input-output memusatkan perhatian pada
antarketerkaitan horozontal dari berbagai kesatuan fungsional yang ada.
6. Persoalan
Mekanisme Pengawasan
Mengingat
terbuka sifat suatu sistem dan keterkaitan antar bagian-bagianya, setiap sistem
harus responsif terhadap lingkungan dan kemudahan internalnya. Setiap sistem
harus dapat mengatur dirinya sendiri sewaktu berkembang melalui siklus
kehidupan. Kebanyakan sistem nyata menunjukan lingkaran tertutup (close loop)
yang memungkinkan mereka bertahan dan mengatur mereka diri sendiri.
Contoh:
Organisasi
bisnis melakukan bisnis melakukan permintaan bahan-bahan yang mekanisme
kontrolnya bagian pembelian, produksi dan manajemen puncak.
D. Karakteristik
Sistem
Sistem juga
mempunyai karakteristik atau ciri-ciri, yaitu:
1. Komponen
sistem (componens).
Sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan
sistem (boundary).
Merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai sebuah satu kesatuan.
3. Lingkungan
luar sistem (Environment).
Yaitu yang berupa bentuk apapun
yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi ooperasi sistem. Lingkungan
luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan makan
lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar
tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung
siste (Interface).
Yaitu sebagai media yang
menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sitem lain. Keluaran
sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
5. Masukan
sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke
dalam siste, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal
(signal input). Contoh dalam unit komputer, program adalah maintance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang akan
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran
sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah
dan diklarifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan
bagi sub sistem yag lain. Contoh sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran
adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
hal-hal yang merupakan input bagi sub sistem ini.
7. Pengolah
sistem (proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan
menjadi keluaran. Contoh sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi
menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran
sistem (Objektive)
Suatu sistem yang harus mempunyai
tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunaya.
Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang
telah direncanakan sebelumnya.
9. Mekanisme
pengendalian dan umpan balik.
Mekanisme pengendalian (control
mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang mencuplik
keluaran.
Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur
sistem agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Pada sistem informasi, umpan
balik dapat diperoleh dari setiap pemakai.
a. Program
yang salah diperbaiki
b. Program
disesuaikan dengan keluaran yang dikehendaki.
Menurut
MCLeod tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi
susnan dasarnya sama.
E.
Klasifikasi Sistem.
Sistem mempunyai
sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.
Oleh karenanya, sistem dapat diklarifikasikan dari berbagai sudut pandang:
1. Sistem
abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak yaitu sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusuhan.
Sistem fisik yaitu sistem yang ada
secara fisik. Contohnya sistem komputer, sitem produksi, sistem penjualan, dan
lain-lain.
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah yaitu sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya yaitu pemutaran
bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim.
Sistem buatan manusia yaitu sistem
yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Human
Machine System. Contohnya sistem informasi berbasis komputer, kerena penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistik.
Sistem deterministik yaitu sistem
yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya sistem
pemrograman dalam komputer, karena berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan.
Sistem probabilistik yaitu sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintah.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka yaitu yang berhubungan
dan dipengaruhi oleh lingkungna luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
Sistem tertutup yaitu sistem yang
tidak berhubungan dan tidak diperngaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak lain dan hanya
memberikan respon yang terbatas pada titik tertentu saja. Contohnya sistem
robotic, sistem arloji, ATM system, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem merupakan
keseluruhan yang memiliki arti utuh, didalamnya dijumpai banyak komponen yang
saling berinteraksi, berpengaruh, bergantung, semuanya berproses secara
simultan kearah tercapainya tujuan tertentu. Sistem memiliki tiga tujuan utama
yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Untuk
mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk
mendukung pengambulan keputusan manajemen
3. Untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan
Adapun
Syarat-syarat sistem, yaitu:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaika suatu tujuan.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
Dalam sistem terdapat sifat dasar
yang melekat, diantaranya:
1. Perilaku
yang memiliki tujuan
2. Pengertian
wholism
3. Soal
keterbukaan sistem
4. Persoalan
transformasi
5. Persoalan
antarketerkaitan
6. Persoalan
mekanisme pengawasan
Sedangkan karakter dari sebuah
sistem, yaitu:
1. Komponen
sistem (componens).
2. Batasan
sistem (boundary).
3. Lingkungan
luar sistem (environment).
4. Penghubung
sistem (Interface).
5. Masukan
sistem (Input)
6. Keluaran
sistem (Output)
7. Pengolah
sistem (proses)
8. Sasaran
sistem (Objektive)
9. Mekanisme
pengendalian dan umpan balik.
Sistem
dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kategori, diantaranya:
1. Sistem
abstrak dan sistem fisik
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistik.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
J Winardi. 2002. Pemikiran
Sistematik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Agus Sauza. 2012. Konsep dan Karakteristik Sistem Informasi diakses dari http://agussauza.blogspot.com
pada tanggal 11 Oktober 2014.
Muhammad fairuzabadi.2010. Konsep Dasar Sistem diakses dari http://fairuzelsaid.wordpress.com pada tanggal 11 Oktober 2014
Prakosotian. 2012. Konsep Sistem sub Sistem diakses dari http://fairuzelsaid.wordpress.com
pada tanggal 11 Oktober 2014
Sulistya Ika P., S.Kom. 2000. Modul Analisis Sistem diakses dari http://kuliah.dinus.ac.id
pada tanggal 11 Oktober 2014 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sistem yang
merupakan serangkaian bagian-bagian yang menyatu yang tidak dapat
dipisah-pisahkan karena saling berinteraksi dan berpengaruh. Kendaraan yang
merupakan salah satu contoh nyata dari suatu sistem terdiri dari bagian-bagian
yang menyatu. Bagian-bagian dalam kendaraan ini tidak dapat dipisah-pisahkan
karena ketika ada bagian-bagian tertentu yang tidak ada, maka kendaraan
tersebut tidak dapat digunakan secara maksimal. Inilah yang dimaksudkan dengan
sistem yang mana terdiri dari bagian yang tidak dapat terpisahkan. Suatu sistem
juga mempunyai sifat dasar yang melekat pada sistem. Sifat-sifat inilah yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi apakah sesuatu tersebut termasuk sistem
atau bukan. Selain sifat dasar, ada juga karakteristik atau ciri-ciri sistem
yang dapat dipelajari serta klarifikasi sistem.
Maka dari itu,
penting untuk mempelajari tentang konsep sistem dan karakteristik sistem. Hal
ini akan memberikan pengetahuan kepada kita. Diharapkan dengan adanya resume
ini maka dapat memberikan informasi tentang konsep sistem dan karakteristik
sistem.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian dari sistem?
2. Apa
saja tujuan dari sebuah sistem?
3. Sifat
dasar apa saja yang melekat pada sebuah sistem?
4. Bagaimana
karakteristik dari sebuah sistem?
5. Bagaimana
klasifikasi sistem?
C. Tujuan
1. Untuk
mengerti dan memahami pengertian sistem.
2. Untuk
mengetahui apa saja tujuan dari sebuah sistem.
3. Untuk
mengetahui dan memahami sifat dasar apa saja yang melekat pada sebuah sistem.
4. Untuk
mengerti dan memahami karakteristik dari sebuah sistem.
5. Untuk
mengetahui klasifikasi sistem.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sistem
1. Menurut
Bahasa
Istilah sistem
berasal dari kata systema dalam
bahasa Yunani yang dalam bahasa Inggris berarti: whole compounded of several parts(keseluruhan yang terdiri dari
berbagai macam bagian). Dengan berlangsungnya waktu, istilah sistem telah
mendapatkan aneka macam arti yang berbeda-beda, guna menerangkan
fenomena-fenomena biologis, mekanis, dan keorganisasian.
2. Menurut
Para Ahli
Terdapat beberapa pendapat para ahli
mengenai pengertian sistem, diantaranya:
a. Menurut
Gordon B. Davis (1984) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling
berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
b. Menurut
Raymond Mcleod (2001) sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling
berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu.
c. Menurut
Suartini Bambang sistem adalah kesatuan yang terdiri dari elemen-elemen yang
berkaitan untuk berinteraksi satu sama lain dalam rangka menciptakan hasil atau
tujuan tertentu.
d. Menurut
J. Winardi (Winardi, 2002) “sebuah sistem adalah suatu konglomerasi
elemen-elemen atau bagian-bagian yang saling memengaruhi (kadang-kadang secara
positif, dan kadang-kadang secara negatif) dengan tujuan mencapai atau
menciptakan sasaran tertentu yang dikehendaki oleh sistem yang bersangkutan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem
merupakan keseluruhan yang memiliki arti utuh, didalamnya dijumpai banyak komponen
yang saling berinteraksi, berpengaruh, bergantung, semuanya berproses secara
simultan kearah tercapainya tujuan tertentu. Di dalam setiap sistem, senantiasa
akan dijumpai adanya unsur masukan (input yang kadang-kadang dibagi dalam
kelompok input lingkungan = environmental
inputs dan input instrumental =
instrumental input), proses, masukan yang diubah wujudnya (transformasi
atau konversi) menjadi seuah keluaran atau output.
Ada
dua pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu:
1. Pendekatan
yang menekankan pada prosedur
Dalam pendekatan prosedur, sistem
sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran
tertentu. Prosedur itu sendiri adalah urutan-urutan yang tepat dari
tahapan-tahapan intruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang
mengerjakannya, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
2. Pendekatan
yang menekankan pada elemen dan atau komponen sistem.
Dalam pendekatan elemen atau
komponen, sistem didefinisikan sebagai sekumpulan elemen yang saling
berinteraksi satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu (Cushing,
Davis, Murdick, Fuller, Ross, etc). Pendekatan ini sifatnya lebih luas dan
lebih banyak diterima oleh berbagai kalangan.
B. Tujuan
Sistem
Suatu sistem
yang dibuat tentunya memiliki maksud dan tujuan tertentu. Sistem dibuat untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan. Tujuan meliputi ruang
lingkup yang luas sedangkan sasaran meliputi ruang lingkup yang sempit yang
lebih dikenal pada sub sistemnya. Jadi perbedaan tujuan dan sistem terletak
pada ruang lingkupnya.
Ada tiga tujuan
utama yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Untuk
mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk
mendukung pengambulan keputusan manajemen
3. Untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan
Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi
bergantung pada kegiatan yang ditangani, misalnya dalam perbankan, online shop
dan lain sebagainya. Tiga kata kunci yang melekat pada setiap sistem, yaitu
sistem, elemen, dan tujuan/sasaran. Ketiga kata kunci tersebut dapat menjawab
pertanyaan apakah hal yang sedang dihadapi merupakan sebuah sistem atau bukan.
Contoh:
SISTEM
|
ELEMEN-ELEMEN
|
TUJUAN/SASARAN
|
Pendidikan
|
SDM,
SDA, sumber daya modal, piranti lunak, informasi, teknologi, dll
|
Menghasilkan
lulusan pendidikan yang bersangkutan, publikasi.
|
Manusia
|
Organ-organ
dalam tubuh manusis seperti jantung, paru-paru, urat syaraf, dll
|
Mempertahankan
hidup manusia
|
Perusahaan
|
Enam
M dari G.R. Terry
Men
- sumber daya manusia
Money
– uang
Machines
– mesin
Methods
– metode
Markets
– pasar
Materials
– bahan-bahan
|
Menghasilkan
barang dan/atau jasa
|
Syarat-syarat
sistem, yaitu:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaika suatu tujuan.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
C. SIFAT
DASAR SISTEM
Dari uraian yang telah disajikan, telah
diketahui bahwa ada sifat dasar tertentu yang mencirikan suatu sistem sebagai
sebuah entitas. Sifat-sifat tersebut melekat secara umum pada semua sistem yang
ada. Sifat-sifat dalam sistem itu penting untuk dijadikan landasan dalam
memahami bidang teori sistem yang sedang berkembang dpaat diterapkan terhadap
organisasi dan manajemen pada umumnya.
1. Perilaku
yang memiliki tujuan
Salah satu sifat
pokok semua sistem adalah orientasi objektifnya dan perilaku yang memiliki
tujuan. Pada umumnya, dapat dikatakan bahwa tujuan suatu sistem adalah
menciptakan nilai dengan jalan mengombinasi dan memanfaatkan sumber daya dengan
cara tertentu. Contohnya sebuah mobil dapat bergerak dengan menggunakan sumber
daya seperti bensin atau solar, minyak pelumas, air; manusia sumber daya yang
digunakan yaitu: pangan dan air, pangan, buku dll; organisasi bisnis
menggunakan sumber daya yaitu: manusia, alat-alat dan peralatan serta
bahan-bahan.
Nilai yang
diciptakan dengan bantuan sumber daya tersebut mencerminkan tujuan sistem yang
bersangkutan, contohnya manusia mempunyai tujuan sistem yang bersangkutan yaitu
hidup yang diperpanjang dan kesehatan yang lebih baik, keberanian dan kesiapan
fisik, mental, sumbangan untuk masyarakat dan pemuasan ego. Masing-masing
sistem memiliki tujuan berganda yang masing-masing mungkin memiliki prioritas
lebih tinggi dibanding dengan tujuan lain.
2. Pengertian
Wholism.
Hal
yang bersifat sentral bagi konsep wholism yaitu teori yang menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mendeterminasi merupakan keseluruhan yang tidak dapat di
urai adalah ide bahwa keseluruhan melebihi jumlah dari bagian-bagiannya. Ide
tersebut juga merupakan landasan sinergi, atau tindakan yang kombinasi. Contoh
untuk menjelaskan konsep wholism adalah seorang manusia melebihi suatu
kombinasi tulang, otot, saraf dan lain-lain. Kesimpulannya bahwa, sinergi yang
berkaitan dengan kemampuan bagian-bagian untuk mencapai suatu tujuan atau
sasaran umum bersama, untuk keseluruhan.
3. Soal
keterbukaan sistem.
interaksi
dengan lingkungan merupakan sebuah sifat dasar dari semua sistem terbuka.
Sistem riil, sebagai sistem terbuka dijpengaruhi oleh lingkungan, tetap juga
memengaruhi lingkungan. Lingkungan merupakan sumber penyuplai sumber daya yang
digunakan oleh sistem terbuka dan sebagai pemakai nilai yang diciptakan oleh
sistem tersebut. Sistem terbuka juga menunjukkan ciri yang disebut equifinality
yang berarti bahwa suatu keadaan sistem tertentu dapap dicapai dari berbagai
macam kondisi awal yang berbeda dan sebaliknya.
4. Persoalan
transformasi.
Suatu
sistem menciptakan nilai melalui jalan memanfaatkan dan mengenversi atau
mentransformasi sumber daya menjadi output guna merealisasi tujuan-tujuannya.
Contoh manusia mengonversi bahan pangan menjadi energi kemudian sumber energi
menjadi gerakan fisik dan kegiatan mental. Kegiatan fisik dan mental tersebut menjadi
kebutuhan suatu organisasi, masyarakat atau pemuas ego.
5. Persoalan
antar keterkaitan
Konsep
antar keterkaitan berhubungan dengan interaksi internal dan intedependensi
berbagai bagian dari suatu sistem, beserta interaksi sistem yang bersangkutan
dengan lingkungan. Pemmbagian tingkatan secara tradisional memusatkan perhatian
pada antar keterkaitan sistem vertikal daari bearbagai bagian suatu organisasi,
sedangkan sifat transformasi input-output memusatkan perhatian pada
antarketerkaitan horozontal dari berbagai kesatuan fungsional yang ada.
6. Persoalan
Mekanisme Pengawasan
Mengingat
terbuka sifat suatu sistem dan keterkaitan antar bagian-bagianya, setiap sistem
harus responsif terhadap lingkungan dan kemudahan internalnya. Setiap sistem
harus dapat mengatur dirinya sendiri sewaktu berkembang melalui siklus
kehidupan. Kebanyakan sistem nyata menunjukan lingkaran tertutup (close loop)
yang memungkinkan mereka bertahan dan mengatur mereka diri sendiri.
Contoh:
Organisasi
bisnis melakukan bisnis melakukan permintaan bahan-bahan yang mekanisme
kontrolnya bagian pembelian, produksi dan manajemen puncak.
D. Karakteristik
Sistem
Sistem juga
mempunyai karakteristik atau ciri-ciri, yaitu:
1. Komponen
sistem (componens).
Sistem terdiri dari sejumlah
komponen yang saling berinteraksi dan bekerja sama membentuk satu kesatuan.
2. Batasan
sistem (boundary).
Merupakan daerah yang membatasi
antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya.
Dengan batasan ini, sistem dipandang sebagai sebuah satu kesatuan.
3. Lingkungan
luar sistem (Environment).
Yaitu yang berupa bentuk apapun
yang berada di luar ruang lingkup yang mempengaruhi ooperasi sistem. Lingkungan
luar dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan. Jika menguntungkan makan
lingkungan luar tersebut harus dijaga, jika merugikan maka lingkungan luar
tersebut harus dikendalikan, karena lingkungan luar yang merugikan dapat
mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung
siste (Interface).
Yaitu sebagai media yang
menghubungkan sistem dengan sub sistem. Penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari suatu sub sistem ke sub sitem lain. Keluaran
sub sistem akan menjadi masukan bagi sub sistem lainnya.
5. Masukan
sistem (Input)
Yaitu energi yang dimasukkan ke
dalam siste, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan signal
(signal input). Contoh dalam unit komputer, program adalah maintance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputer dan data adalah signal input yang akan
diolah menjadi informasi.
6. Keluaran
sistem (Output)
Yaitu hasil dari energi yang diolah
dan diklarifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan
bagi sub sistem yag lain. Contoh sebuah sistem informasi, yang menjadi keluaran
adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
hal-hal yang merupakan input bagi sub sistem ini.
7. Pengolah
sistem (proses)
Yaitu proses yang mengubah masukan
menjadi keluaran. Contoh sistem akuntansi, sistem ini mengolah data transaksi
menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen.
8. Sasaran
sistem (Objektive)
Suatu sistem yang harus mempunyai
tujuan dan sasaran, kalau tidak maka operasi sistem tidak akan ada gunaya.
Suatu sistem dikatakan berhasil jika sudah mengenai tujuan dan sasaran yang
telah direncanakan sebelumnya.
9. Mekanisme
pengendalian dan umpan balik.
Mekanisme pengendalian (control
mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback) yang mencuplik
keluaran.
Tujuan umpan balik adalah untuk mengatur
sistem agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Pada sistem informasi, umpan
balik dapat diperoleh dari setiap pemakai.
a. Program
yang salah diperbaiki
b. Program
disesuaikan dengan keluaran yang dikehendaki.
Menurut
MCLeod tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi
susnan dasarnya sama.
E.
Klasifikasi Sistem.
Sistem mempunyai
sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi di dalam sistem tersebut.
Oleh karenanya, sistem dapat diklarifikasikan dari berbagai sudut pandang:
1. Sistem
abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak yaitu sistem yang
berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem
teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran tentang hubungan antara manusuhan.
Sistem fisik yaitu sistem yang ada
secara fisik. Contohnya sistem komputer, sitem produksi, sistem penjualan, dan
lain-lain.
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah yaitu sistem yang
terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia. Contohnya yaitu pemutaran
bumi, terjadinya siang dan malam, pergantian musim.
Sistem buatan manusia yaitu sistem
yang melibatkan hubungan manusia dengan mesin, yang disebut dengan Human
Machine System. Contohnya sistem informasi berbasis komputer, kerena penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistik.
Sistem deterministik yaitu sistem
yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi. Contohnya sistem
pemrograman dalam komputer, karena berdasarkan program-program komputer yang
dijalankan.
Sistem probabilistik yaitu sistem
yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Contohnya sistem pemilu, sistem pemerintah.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka yaitu yang berhubungan
dan dipengaruhi oleh lingkungna luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan
keluaran untuk sub sistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan.
Sistem tertutup yaitu sistem yang
tidak berhubungan dan tidak diperngaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini
bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak lain dan hanya
memberikan respon yang terbatas pada titik tertentu saja. Contohnya sistem
robotic, sistem arloji, ATM system, dan lain sebagainya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem merupakan
keseluruhan yang memiliki arti utuh, didalamnya dijumpai banyak komponen yang
saling berinteraksi, berpengaruh, bergantung, semuanya berproses secara
simultan kearah tercapainya tujuan tertentu. Sistem memiliki tiga tujuan utama
yang berhubungan dengan Sistem Informasi dalam perusahaan, yaitu:
1. Untuk
mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk
mendukung pengambulan keputusan manajemen
3. Untuk
mendukung kegiatan operasi perusahaan
Adapun
Syarat-syarat sistem, yaitu:
1. Sistem
harus dibentuk untuk menyelesaika suatu tujuan.
2. Elemen
sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya
hubungan diantara elemen sistem.
Dalam sistem terdapat sifat dasar
yang melekat, diantaranya:
1. Perilaku
yang memiliki tujuan
2. Pengertian
wholism
3. Soal
keterbukaan sistem
4. Persoalan
transformasi
5. Persoalan
antarketerkaitan
6. Persoalan
mekanisme pengawasan
Sedangkan karakter dari sebuah
sistem, yaitu:
1. Komponen
sistem (componens).
2. Batasan
sistem (boundary).
3. Lingkungan
luar sistem (environment).
4. Penghubung
sistem (Interface).
5. Masukan
sistem (Input)
6. Keluaran
sistem (Output)
7. Pengolah
sistem (proses)
8. Sasaran
sistem (Objektive)
9. Mekanisme
pengendalian dan umpan balik.
Sistem
dapat di klasifikasikan menjadi beberapa kategori, diantaranya:
1. Sistem
abstrak dan sistem fisik
2. Sistem
alamiah dan sistem buatan manusia
3. Sistem
deterministik dan sistem probabilistik.
4. Sistem
terbuka dan sistem tertutup
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
J Winardi. 2002. Pemikiran
Sistematik dalam Bidang Organisasi dan Manajemen. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada
Agus Sauza. 2012. Konsep dan Karakteristik Sistem Informasi diakses dari http://agussauza.blogspot.com
pada tanggal 11 Oktober 2014.
Muhammad fairuzabadi.2010. Konsep Dasar Sistem diakses dari http://fairuzelsaid.wordpress.com pada tanggal 11 Oktober 2014
Prakosotian. 2012. Konsep Sistem sub Sistem diakses dari http://fairuzelsaid.wordpress.com
pada tanggal 11 Oktober 2014
Sulistya Ika P., S.Kom. 2000. Modul Analisis Sistem diakses dari http://kuliah.dinus.ac.id
pada tanggal 11 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar